Banyak keajaiban-keajaiban dalam kehidupan, baik yang ada didalam diri manusia atau disekitar manusia, sesuatu yang sungguh-sungguh ajaib, namun karena sudah biasa dilihat, dirasakan, dialami, ditempati maka menjadi sesuatu hal yang biasa.
Seorang ahli mikrobiologi menjadi terkagum-kagum dengan awal kejadian manusia, dari 23 sel kromosom laki-laki dan 23 sel kromosom perempuan jadilah 46 sel gabungan yang kemudian “menyusun dirinya sendiri secara otomatis”dari bentuk yang amat kuuecil tumbuh menjadi bentuk yang spesifik yang disebut manusia yang kemudian memiliki kemampuan yang luar biasa bedanya dibanding dari asal usulnya, sebagaimana Allah firmankan yang artinya
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (QS. 23:12)
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (QS. 23:13)
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS. 23:14)
Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. (QS. 23:15)
Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat (QS. 23:16)
Sepasang manusia tidak perlu memiliki ilmu mikrobiologi yang sangat sulit untuk mendapat seorang anak. Mereka cukup memadukan kasih sayang yang halal diantara keduanya, maka mereka akan mendapatkan seorang anak. Padahal dibalik terciptanya seorang anak manusia terdapat kerumitan yang luarbiasa. AllahuAkbar, begitulah kasih sayang Allah kepada manusia, kapankah manusia dapat berterimakasih, bersyukur kepada Allah Tuhan pemberi nikmat dan karunia.
Bahkan disekitar manusia dan segala hal-hal yang mengelilingi kehidupan manusia, hingga sesuatu yang ada diluar angkasa jauh disana semuanya menjadi sesuatu yang ajaib bagi manusia, namun manusia sering mengabaikannya, sebagaimana firmanNya yang artinya
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman. (QS. 40:57)
Manusia sebagai makhluq yang diistimewakan Allah, diberi kesempatan oleh Allah untuk melihat tanda-tanda keagungan Allah, untuk melihat keajaiban-keajaiban yang terbentang disegenap alam raya, baik dalam diri manusia, apa saja yang dibumi, sampai segala sesuatu yang dialam raya
Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. (QS. 55:33)
Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk melihat tanda-tanda keagungan Allah disegenap penjuru ciptaan Allah, baik dalam dunia mikrokosmos hingga makrokosmos.
Ada sesuatu hal sering diabaikan oleh manusia, padahal dia adalah sesuatu yang amat sangat penting bagi diri-diri manusia, yaitu petunjuk Al-Islam, petunjuk dari Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah menciptakan segala keajaiban yang tiada tara banyaknya.
Orang sering bersibuk-sibuk untuk mencermati apa-apa yang diluar manusia, padahal sesungguhnya manusia sangat membutuhkan hal yang satu ini. Orang menghabiskan hidupnya untuk mencermati dan mengeksplorasi alam raya, namun lupa untuk mencermati dan menyempurnakan dirinya sendiri dengan Al Islam, dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan bahkan manusia sering meremehkannya.
Dalam Surat Ar-Rahman Allah memberikan firman yang diulang-ulang 32 kali sedemikian sering, dan tentu adalah sesuatu firman yang amat penting , yang artinya
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan (QS. 55:32)
Bila setiap umat islam mengerti dan memahami Al-Islam, maka mereka tentu akan mendidik anak-anak mereka diawal pertumbuhan hidupnya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan membimbing mereka untuk menjadi manusia-manusia yang mencintai keduanya, dan terus menerus menuntunnya berlatih untuk dapat mencintai dan mengamalkan keduanya di sepanjang perjalanan hidupnya.
Ilham-ilham dan pengertian-pengertian yang melimpah ruah dari dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, benar-benar menjadi petunjuk yang tiada habis-habisnya bagi manusia untuk melihat tanda-tanda keagungan Allah disegenap sudut mikrokosmos dan makrokosmos, baik dalam alam jasmani maupun alam rohani yang Allah bukakan rahasianya.
Manusia yang amat sangat kuecil, namun Allah beri kesempatan untuk melihat tanda-tanda keagungan Allah yang demikian luas tak terbatas, sebagaimana dalam firmanNya
Katakanlah: “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). (QS. 18:109)
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 31:27)
Islam sebuah agama yang praktis dan realistis, dibaca, dipahami, diamalkan, “kami dengar dan kami patuh”, tidak perlu ditambah-tambah, direka-reka, atau diperdebatkan. Dengan cara yang demikian umat islam menjadi umat yang mulia dan berwibawa. Tidak mungkin Allah Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana pemilik seluruh Alam akan menjerumuskan dan menyulitkan manusia-manusia yang disayanginya kedalam kesulitan, kesengsaraan dan kerendahan.
Namun manusia di dunia memang sedang diuji, diuji tentang iman dan amal sholihnya, diuji keta’atannya kepadaNya. Allah memberi penjelasan yang sejelas jelasnya kepada orang-orang yang belajar Al-Qur’an, tentang sifat-sifat manusia yang diciptakan Allah dari air mani yang amat kuuecil, namun dapat berbuat sesuatu yang sangat-sangat menjengkelkan, kecuali bila mereka mau merendahkan diri kepada Allah
Dia telah menciptakan manusia dari air mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. (QS. 16:4)
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! (QS. 36:77)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga mereka kekal di dalamnya. (QS. 11:23)
Hanya dengan mengendalikan hawanafsunya, dengan iman dan amal sholih, manusia dapat menyadari jati dirinya dan kemudian mengetahui siapa Allah sang Maha Pencipta, Pemilik dan Pemelihara semesta alam, dan kemudian dapat dengan leluasa melihat tanda-tanda kegungan Allah di segenap penjuru ciptaannya di seluruh alam raya serta merasa tenang dan tenteram untuk selalu ruku’ dan sujud dan bertasbih mengagungkan Allah Tuhan semesta Alam, Tuhan yang Maha Suci, Tuhan yang Maha Agung, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Sungguh Islam benar-benar agama yang dihadirkan Allah untuk dipegang untuk manusia di jaman super modern dan berlaku hingga datangnya hari Qiyamat.